Melangkah kedepan

MOTIVASI DAN INSPIRASI SEJAK DINI
KESADARAN DIRI ADALAH KUNCI

Sebutlah seorang siswa yang sedang melakukan imigrasi dari masa siswa menjadi seorang mahasiswa. Ahmad Muhamad namanya, yang memiliki tubuh tinggi nan kekar badannya, badan yang di lengkapi dengan komponen tubuh yang menambahkan kesan lebih menawan. Umpanya, rambut yang lebat nan hitam berkilau sehingga membuat semua orang menjadi terpana melihat rambut yang begitu berkilau, bak seperti Aktor iklan promosi disuatu produk shampo. Tidak hanya itu, wajah yang memancarkan ketampanan dan sorotan mata yang melambangkan kebijaksanaan, seperti seorang yang dilahirkan ke dunia untuk menjadi seorang pemimpin masa depan. Disaat Ahmad Muhammad melangkahkan kaki, sekali lagi Ahmad menunjukkan kebijaksanaan didalam dirinya, seperti halnya seorang yang sedang menuju ke podium untuk memberikan sebuah pelajaran, bak seperti seorang motivator. Suaranya yang begitu lantang tapi sopan, yang menunjukkan kepribadian yang penuh dengan aturan hidup demi mencapai suatu tujuan yang ingin diraih. Begitu juga dengan gerakan tangannya yang indah tuk dilihat disaat memberikan sebuah motivasi kepada audiens, ketika mendengarkan motivasi yang ahmad lontarkan. Wajahnya seolah-olah seperti aktor yang tidak bisa membuat bosan tuk selalu dipandang, yang membuat semua audiens betah untuk mendengarkan seluruh motivasi yang Ahmad berikan kepada semuanya dengan senang hati. Ketika Ahmad memberikan motivasinya dengan gaya penyampaian seorang motivator yang sedang menularkan seluruh motivasinya kepada audiens. Sekali lagi audiens terpana melihat Ahmad yang sedang memberikan motivasi. Bukan hanya itu saja, telinga Ahmad yang peka terhadap seluruh keluhan dan pertanyaan dari setiap audiens yang sedang gundah gulana akan tujuan hidupnya, dan sekali lagi ahmad memancarkan pesona seorang pemimpin yang merangkul semuanya tanpa pandang bulu. Tapi ini bukan sebuah acara seminar ataupun webinar dengan sebuah pelajaran, akan tetapi, ini hanyalah sebuah sudut pandang Ahmad yang miris akan kesadaran diri terhadap keberlangsungan masa depan bangsa dan para generasi muda indonesia.

Sabtu 21 September 2024, lebih tepatnya diwaktu transisi ke hari selanjutnya. Disaat waktu transisi berjalan, disitu Ahmad berada, melihat, dan merasakan sebuah pembunuhan masa depan para generasi muda, yang digadang-gadang oleh Bapak Negara, untuk mewujudkan negara yang mempunyai sebuah Tagline “Indonesia Emas”. Semoga itu bukan hanya sebuah wacana yang dijadikan wahana belaka oleh para penghuni NKRI yang hanya memiliki sebuah tujuan pribadi.

Dikala Ahmad kembali dari sebuah lingkaran kecil dengan secangkir kopi hitam, yang serasi dengan kesuraman negara kita kali ini. Kesuraman yang membuat Tagline sulit untuk dicapai. Mungkin hanya sebatas benak Ahmad saja yang memiliki kesuraman akan Tagline tersebut, karena didalam benak Ahmad yang lugu ini, masih kurang terhadap sorotan tentang kehidupan.

Ahmad sangat miris tentang kondisi negara kita ini, yang mana sebuah Tagline “Indonesia Emas” terhambat oleh sebuah konsepsi generasi muda yang hanya menafsirkan hidup hanya untuk bersenang-senang belaka. Jelas, hidup tidak perlu terlalu monoton, terkadang yang monoton juga perlu sebuah hiburan untuk merefresh alat pemikirannya. Akan tetapi, pembatasan diri terhadap konsepsi hidup yang hanya dibuat untuk bersenang-senang itu dibutuhkan. Pembatasan diri yang memiliki arti, yang mana harus kita jalani dan yang mana harus kita lompati. Ada seseorang yang mengatakan sebuah ucapan “ berat kapas ringan batu” yang memiliki sebuah artian, bahwasanya kita jangan sampai membuang waktu yang seharusnya kita isi dengan menata hidup untuk masa depan, malah kita lewatkan hanya untuk bersenang-senang dikala itu saja.

Didalam konteks kehidupan tidak dapat kita pungkiri, bahwasanya setiap insan itu memiliki sebuah Hak yang diperoleh kala insan tersebut dilahirkan kedunia ini. Hak yang tidak dapat kita lawan dengan berbagai macam cara, dan Hak yang di naungi oleh undang-undang 45. Dibalik UUD 45 dan Hak kita sebagai manusia, terdapat sebuah kewajiban yang kita dapatkan pula didalamnya. Kewajiban untuk memberikan sebuah motivasi ataupun inspirasi bagi kita sesama makhluk-Nya, karena kita dikala awal menyapa dunia, kita sudah dijadikan seorang khalifah (pemimpin). Entah, itu pemimpin untuk diri kita sendiri ataupun menjadi pemimpin yang lainnya.

Kesadaran diri menjadi sebuah kunci utama untuk mewujudkan sebuah tujuan hidup yang mapan. Terkadang, kesadaran diri terkalahkan oleh sifat ego yang terlalu tinggi, yang membuat kita sulit untuk melakukan intropeksi diri. Sifat ego yang menjulang tinggi bagaikan gedung pencakar langit, akan membuat diri kita hanya terpana oleh diri kita sendiri tanpa melihat dan menerima kritik ataupun saran yang kita dapati. Kembali lagi terhadap sebuah Tagline yang di kumandangkan. Bahwasannya Tagline itu dapat tercapai, jika motivasi dan insprasi kita terima sejak dini.

Motivasi adalah sebuah dorongan dari dalam ataupun dari luar diri kita yang membuat kita memiliki sebuah dorongan untuk melakukan suatu perbuatan ataupun perlakuann kepada diri kita, entah itu pola pikir, prilaku ataupun sebuah gerakan, untuk mencapai sebuah tujuan atau mewujudkan cita-cita kita. Inspirasi adalah sesuatu yang kita rasakan dari dalam diri kita. Jika motivasi sebuah dorongan dari dalam ataupu dari luar, maka seoraang inspirator sangat dibutuhkan untuk membangun sebuah pondasi untuk melakukan sebuah perubahan untuk dii kita dalam mencapai sebuah tujuan ataupun cita-cita yang ingin kita gapai. Akan tetapi, sebanyak apapun motivasi yang kita dapatkan dan sebagus apapun inspirator kita jikalau, kita tidak memiliki sebuah kunci dari dalam diri kita yang disebut dengan “kesadaran diri” apalah gunanya semua itu.

Kesadaran diri adalah kunci, memanglah benar sebuah kata-kata “kesadaran diri adalah kunci”. Apabila kita, sudah memiliki kunci maka kita akan mudah untuk membuka pintu, dan menerima segala motivasi dan inspirasi.

Ahmad mengatakan demikian, karena ahmad sudah menemukan dan menggunakan kunci tersebut untuk membuka pintu penyadaran diri dan pencerahan untuk masa depan dan cita-cita yang ingin Ahmad capai. Jika seandainya kesadaran diri tidak bisa ditemakan pintu tersebut tidak bisa terbuka dan motivasi beserta inspirasi tidak masuk dan berkecipung dalam proses mencapai sebuah tujuan ataupun cita-cita yang hendak digapai.

Disuatu kejadian yang telah Ahmad katakan secara sekilas diatas. Ahmad melengkapi kembali sebuah kejadian sepulangnya dari sebuah lingkaran kecil tersebut. Ahmad melengkapi dan berbicara kepada salah satu temannya yang bertemu secara tidak terduga, akan tetapi temannya Ahmad selalu bersama dengan Ahmad. Siapa teman Ahmad itu?, kenapa bertemu secara tak terduga tapi selalu bersama?, apakah mereka saudara kandung?

Teman Ahmad yang menjadi teman untuk melengkapi sebuah cerita tentang kejadian yang telah Ahmad katakan secara sekilas tadi adalah dirinya sendiri. Hah…!!! Kok bisa? Emang iya teman ahmad adalah dirinya sendiri?. Pasti ada pertanyaan semacam itu.

Salah satu teman Ahmad ialah dirinya sendiri. Mengapa? Karena Ahmad menemukan kunci dan berkolaborasi dengan dirinya sendiri untuk menerima dan melaksanakakn sebuah motivasi dan inspirasi untuk melakukan sebuah perubahan. Emang apa cerita yang Ahmad lengkapi tetntang kejadian dari sebuah lingkaran tersebut?.

Ahmad mengatakan kepada salah satu temannya yaitu, dirinya sendiri. Ahmad mengatakan, wahai diriku alangkah beruntungnya diriku dan dirimu bisa saling bersatu. Kenapa emangnya Ahmad?, temannya bertanya kembali. Seandainya diriku dan dirimu tidak bersatu, mungkinkah diriku ini, bisa mendapatkan kunci tersebut untuk melaksanakan sebuah motivasi dan inspirasi yang telah didapatkan. Jika seandainya kita tak bersatu, mungkin diriku ini tidak lagi sedang mengikuti sebuah lingkaran kecil tersebut untuk mendapatkan sebuah pengetahuan untuk mencapai sebuah tujuan ataupun cita-cita yang ingin diriku gapai. Mungkin kalau kita tidak bersatu, diriku ini pasti sudah berada dijalanan mengikuti cara mereka untuk menghabiskan masa remaja mereka, yang seharusnya untuk menata hidup buat masa depan dan cita-cita yang ingin digapai, malah dibuat untuk bersenang-senang yang hanya sementara. Teman Ahmad mengatakan kembali, iya Ahmad kamu benar, berutungnya diriku ini bisa bersatu denganmu. Jika seandainya kita tidak bersatu wahai Ahmad, mungkin diriku ini sudah mati Ahmad dan tidak akan bertemu dan bercumbu denganmu untuk melaksanakan sebuah motivasi dan ispirasi untuk tujuan ataupun cita-citamu wahai Ahmad. wahai temanku yang setia, kamu jangan pergi meninggalkanku ya, kita harus tetap bersama, bersama untuk mendapatkan motivasi dan inspirasi yang sebanyak-banyaknya dan menikmati tujuan dan cita-cita yang ingin di gapai bersama-sama, OK..??? Teman Ahmad menjawab, ok siap Ahmad, aku tak akan meninggalkanmu Ahmad, tenang saja kamu jangan khawatir. Wahai temanku gimana kalau kita istirahat dan lanjut besok cari motivasi dan inspirasi lagi, gimana?. Ahmad menjawab, Ok siap wahai temanku kita istirahat dulu sambil rebahan mencari ngantuk, Gimana?. Teman Ahmad menjawab kembali, ok siap Ahmad, aku temanin dah.

  Oh iya Temanku, memang sangat penting ya kesadaran diri bagi seseorang untuk menerima dan melaksanakan sebuah motivasi dan inspirasi yang didapatkan, Ahmad berbicara sambil rebahan menatap langit-langit kamarnya.

Teman Ahmad menjawab “sangatlah penting wahai temanku, karena kalau seseorang itu tidak memiliki kesadaran diri maka motivasi ataupun inspirasi tidak bisa diterima dan dilaksanakan. Ada kemungkinan kecil bisa diterima tapi tidak bisa melekat dan berpengaruh wahai temanku”

Ahmad bertanya kembali,” nah, kalau semisal tidak ada inspirasi ataupun motivasi bagaimana mereka bisa sadar wahai temanku?”

Teman Ahmad menjawab kembali ”Oh.. wahai temanku, Ahmad yang tampan. Semua itu kembali lagi kepada diri sendiri setiap orang yang mendapatkan motivasi ataupun inspirasi itu sendiri. Kalau seandainya, dia mendapatkan sebuah motivasi ataupun inspirasi, maka orang itu bisa mendapatkan kesadaran diri sebagai kunci untuk membuka pintu-pintu yang tertutup, bisa dikatan seperti hidayah dari tuhan lah, Cuaksss…hehe. Seperti halnya kamu wahai Ahmad, dulu kamu yang seperti itu akan tetapi, motivasi dan inspirasi yang selalu berdatangan kepada dirimu, sehingga dirimu menemukan diriku dan sampai sekarang kita bisa selalu bersama”

Ahmad Menjawab “Oh iya wahai temanku, benar kata kamu barusan ya hehe…. Kalau kita bertemu akibat berdatangannya motivasi dan inspirasi ”

Teman Ahmad berbicara kembali “Nah, jadi semuanya itu tergantung diri mereka sendiri, maukah mereka merenungkan sejenak untuk membuka sebuah ruang penyadaran diri yang membuat kesadaran diri menjadi sebuah kunci pintu untuk masuknya sebuah motivasi ataupun inspirasi itu. Memang kalau kita katakan lebih dahulu mana antara kesadaran diri, motivasi ataupun inspirasi, maka diriku ataupun dirimu sulit untuk mejawabnya, karena antara dari ketiga tersebut tidak ada yang lebih dahulu.”

Ahmad bertanya kembali “mengapa tidak ada yang lebih dahulu wahai temanku?”

Teman Ahmad menjawab “karena kalau kita mendahulukan Kesadaran diri, dari mana asalnya penyadaran diri itu kalau bukan dari sebuah motivasi ataupun Inspirasi. Kalau motivasi terlebih dahulu bagaimana menerima sebuah motivasi kalau bukan dari kesadaran diri. Kalau dibilang lebih dahulu inspirasi, maka juga tidak pas Ahmad, karena inspirasi terlaksana apabila terdapat sebuah kesadaran diri dan terdorong oleh motivasi.”

Ahmad bertanya kembali “jadi, menurut kamu itu wahai temanku tidak ada yang lebih dahulu mana gitu. Terus gimana wahai temanku”

Teman Ahmad menjawab “haduh… Ahmad kamu ini, jadi gini, secara tidak langsung ketiga itu antara motivasi inspirasi dan kesadaran diri itu saling berkesinambungan dan tidak bisa terpisahkan, dan hanya satu yang bisa memisahkan wahai Ahmad.”

Ahmad bertannya kembali “Apa itu wahai temanku?”

Teman Ahmad menjawab “yang bisa memisahkan itu hanyalah takdir yang sudah ditentukan olehNya. Kalau seandainya seseorang sudah mendapatkan salah satu dari ketiga tersebut tapi masih belum ditakdirkan olehNya, maka mereka kemungkinan besar sulit untuk mencapai sebuah tujuan yang ingin dicapai. Gitu wahai Ahmad. sampai disini kamu faham wahai Ahmad?”

Ahmad menjawab “Faham-faham wahai temanku. Nah berhubung kali ini mataku ini sudah merasakan rasa ngantuk saya pamit untuk tidur duluya wahai temanku, kita lanjut besok untuk memperbanyak motivasi dan inspirasi agar ruang penyadaran diriku ini tambah luas dan hubungan kita semakin erat. OK..”

Teman Ahmad menjawab “Ok.. Ahmad, selamat tidur wahai Ahmad, sampai Jumpa kembali di hari esok untuk mencari sebuah motivasi dan isnpirasi dan memperluas ruang penyadaranmu wahai Ahmad.”

Ahmad menjawab “OK temanku, izin pamit dulu ya bye-bye temanku, Wassalamu`alaikum Temanku”

Kesimpulan yang bisa kita ambil dari tulisan yang tidak tahu, kemana arah jalannya tulisan yang saya tulis ini ialah pentingnya sebuah kesadaran diri akan motivasi dan inspirasi untuk menambah sorotan cahaya kehidupan demi mencapai suatu masa depan yang mapan.

Terdapat sebuah pepatah “tak ada gading yang tak retak” saya sadar akan tulisan yang tidak tahu kemana arah jalannya tulisan ini dibuat, karena tidak ada sesuatu yang sempurna. Dari sini saya sangat berharap sebuah motivasi ataupun inspirasi terhadap apa yang saya tulis ini dan membuat sebuah ruang penyadaran diri yang lebih luas lagi. Sekian terimakasih Wassalamu`alaikum Wr.Wb.

Sebutlah seorang siswa yang sedang melakukan imigrasi dari masa siswa menjadi seorang mahasiswa. Ahmad Muhamad namanya, yang memiliki tubuh tinggi nan kekar badannya, badan yang di lengkapi dengan komponen tubuh yang menambahkan kesan lebih menawan. Umpanya, rambut yang lebat nan hitam berkilau sehingga membuat semua orang menjadi terpana melihat rambut yang begitu berkilau, bak seperti Aktor iklan promosi disuatu produk shampo. Tidak hanya itu, wajah yang memancarkan ketampanan dan sorotan mata yang melambangkan kebijaksanaan, seperti seorang yang dilahirkan ke dunia untuk menjadi seorang pemimpin masa depan. Disaat Ahmad Muhammad melangkahkan kaki, sekali lagi Ahmad menunjukkan kebijaksanaan didalam dirinya, seperti halnya seorang yang sedang menuju ke podium untuk memberikan sebuah pelajaran, bak seperti seorang motivator. Suaranya yang begitu lantang tapi sopan, yang menunjukkan kepribadian yang penuh dengan aturan hidup demi mencapai suatu tujuan yang ingin diraih. Begitu juga dengan gerakan tangannya yang indah tuk dilihat disaat memberikan sebuah motivasi kepada audiens, ketika mendengarkan motivasi yang ahmad lontarkan. Wajahnya seolah-olah seperti aktor yang tidak bisa membuat bosan tuk selalu dipandang, yang membuat semua audiens betah untuk mendengarkan seluruh motivasi yang Ahmad berikan kepada semuanya dengan senang hati. Ketika Ahmad memberikan motivasinya dengan gaya penyampaian seorang motivator yang sedang menularkan seluruh motivasinya kepada audiens. Sekali lagi audiens terpana melihat Ahmad yang sedang memberikan motivasi. Bukan hanya itu saja, telinga Ahmad yang peka terhadap seluruh keluhan dan pertanyaan dari setiap audiens yang sedang gundah gulana akan tujuan hidupnya, dan sekali lagi ahmad memancarkan pesona seorang pemimpin yang merangkul semuanya tanpa pandang bulu. Tapi ini bukan sebuah acara seminar ataupun webinar dengan sebuah pelajaran, akan tetapi, ini hanyalah sebuah sudut pandang Ahmad yang miris akan kesadaran diri terhadap keberlangsungan masa depan bangsa dan para generasi muda indonesia.

Sabtu 21 September 2024, lebih tepatnya diwaktu transisi ke hari selanjutnya. Disaat waktu transisi berjalan, disitu Ahmad berada, melihat, dan merasakan sebuah pembunuhan masa depan para generasi muda, yang digadang-gadang oleh Bapak Negara, untuk mewujudkan negara yang mempunyai sebuah Tagline “Indonesia Emas”. Semoga itu bukan hanya sebuah wacana yang dijadikan wahana belaka oleh para penghuni NKRI yang hanya memiliki sebuah tujuan pribadi.

Dikala Ahmad kembali dari sebuah lingkaran kecil dengan secangkir kopi hitam, yang serasi dengan kesuraman negara kita kali ini. Kesuraman yang membuat Tagline sulit untuk dicapai. Mungkin hanya sebatas benak Ahmad saja yang memiliki kesuraman akan Tagline tersebut, karena didalam benak Ahmad yang lugu ini, masih kurang terhadap sorotan tentang kehidupan.

Ahmad sangat miris tentang kondisi negara kita ini, yang mana sebuah Tagline “Indonesia Emas” terhambat oleh sebuah konsepsi generasi muda yang hanya menafsirkan hidup hanya untuk bersenang-senang belaka. Jelas, hidup tidak perlu terlalu monoton, terkadang yang monoton juga perlu sebuah hiburan untuk merefresh alat pemikirannya. Akan tetapi, pembatasan diri terhadap konsepsi hidup yang hanya dibuat untuk bersenang-senang itu dibutuhkan. Pembatasan diri yang memiliki arti, yang mana harus kita jalani dan yang mana harus kita lompati. Ada seseorang yang mengatakan sebuah ucapan “ berat kapas ringan batu” yang memiliki sebuah artian, bahwasanya kita jangan sampai membuang waktu yang seharusnya kita isi dengan menata hidup untuk masa depan, malah kita lewatkan hanya untuk bersenang-senang dikala itu saja.

Didalam konteks kehidupan tidak dapat kita pungkiri, bahwasanya setiap insan itu memiliki sebuah Hak yang diperoleh kala insan tersebut dilahirkan kedunia ini. Hak yang tidak dapat kita lawan dengan berbagai macam cara, dan Hak yang di naungi oleh undang-undang 45. Dibalik UUD 45 dan Hak kita sebagai manusia, terdapat sebuah kewajiban yang kita dapatkan pula didalamnya. Kewajiban untuk memberikan sebuah motivasi ataupun inspirasi bagi kita sesama makhluk-Nya, karena kita dikala awal menyapa dunia, kita sudah dijadikan seorang khalifah (pemimpin). Entah, itu pemimpin untuk diri kita sendiri ataupun menjadi pemimpin yang lainnya.

Kesadaran diri menjadi sebuah kunci utama untuk mewujudkan sebuah tujuan hidup yang mapan. Terkadang, kesadaran diri terkalahkan oleh sifat ego yang terlalu tinggi, yang membuat kita sulit untuk melakukan intropeksi diri. Sifat ego yang menjulang tinggi bagaikan gedung pencakar langit, akan membuat diri kita hanya terpana oleh diri kita sendiri tanpa melihat dan menerima kritik ataupun saran yang kita dapati. Kembali lagi terhadap sebuah Tagline yang di kumandangkan. Bahwasannya Tagline itu dapat tercapai, jika motivasi dan insprasi kita terima sejak dini.

Motivasi adalah sebuah dorongan dari dalam ataupun dari luar diri kita yang membuat kita memiliki sebuah dorongan untuk melakukan suatu perbuatan ataupun perlakuann kepada diri kita, entah itu pola pikir, prilaku ataupun sebuah gerakan, untuk mencapai sebuah tujuan atau mewujudkan cita-cita kita. Inspirasi adalah sesuatu yang kita rasakan dari dalam diri kita. Jika motivasi sebuah dorongan dari dalam ataupu dari luar, maka seoraang inspirator sangat dibutuhkan untuk membangun sebuah pondasi untuk melakukan sebuah perubahan untuk dii kita dalam mencapai sebuah tujuan ataupun cita-cita yang ingin kita gapai. Akan tetapi, sebanyak apapun motivasi yang kita dapatkan dan sebagus apapun inspirator kita jikalau, kita tidak memiliki sebuah kunci dari dalam diri kita yang disebut dengan “kesadaran diri” apalah gunanya semua itu.

Kesadaran diri adalah kunci, memanglah benar sebuah kata-kata “kesadaran diri adalah kunci”. Apabila kita, sudah memiliki kunci maka kita akan mudah untuk membuka pintu, dan menerima segala motivasi dan inspirasi.

Ahmad mengatakan demikian, karena ahmad sudah menemukan dan menggunakan kunci tersebut untuk membuka pintu penyadaran diri dan pencerahan untuk masa depan dan cita-cita yang ingin Ahmad capai. Jika seandainya kesadaran diri tidak bisa ditemakan pintu tersebut tidak bisa terbuka dan motivasi beserta inspirasi tidak masuk dan berkecipung dalam proses mencapai sebuah tujuan ataupun cita-cita yang hendak digapai.

Disuatu kejadian yang telah Ahmad katakan secara sekilas diatas. Ahmad melengkapi kembali sebuah kejadian sepulangnya dari sebuah lingkaran kecil tersebut. Ahmad melengkapi dan berbicara kepada salah satu temannya yang bertemu secara tidak terduga, akan tetapi temannya Ahmad selalu bersama dengan Ahmad. Siapa teman Ahmad itu?, kenapa bertemu secara tak terduga tapi selalu bersama?, apakah mereka saudara kandung?

Teman Ahmad yang menjadi teman untuk melengkapi sebuah cerita tentang kejadian yang telah Ahmad katakan secara sekilas tadi adalah dirinya sendiri. Hah…!!! Kok bisa? Emang iya teman ahmad adalah dirinya sendiri?. Pasti ada pertanyaan semacam itu.

Salah satu teman Ahmad ialah dirinya sendiri. Mengapa? Karena Ahmad menemukan kunci dan berkolaborasi dengan dirinya sendiri untuk menerima dan melaksanakakn sebuah motivasi dan inspirasi untuk melakukan sebuah perubahan. Emang apa cerita yang Ahmad lengkapi tetntang kejadian dari sebuah lingkaran tersebut?.

Ahmad mengatakan kepada salah satu temannya yaitu, dirinya sendiri. Ahmad mengatakan, wahai diriku alangkah beruntungnya diriku dan dirimu bisa saling bersatu. Kenapa emangnya Ahmad?, temannya bertanya kembali. Seandainya diriku dan dirimu tidak bersatu, mungkinkah diriku ini, bisa mendapatkan kunci tersebut untuk melaksanakan sebuah motivasi dan inspirasi yang telah didapatkan. Jika seandainya kita tak bersatu, mungkin diriku ini tidak lagi sedang mengikuti sebuah lingkaran kecil tersebut untuk mendapatkan sebuah pengetahuan untuk mencapai sebuah tujuan ataupun cita-cita yang ingin diriku gapai. Mungkin kalau kita tidak bersatu, diriku ini pasti sudah berada dijalanan mengikuti cara mereka untuk menghabiskan masa remaja mereka, yang seharusnya untuk menata hidup buat masa depan dan cita-cita yang ingin digapai, malah dibuat untuk bersenang-senang yang hanya sementara. Teman Ahmad mengatakan kembali, iya Ahmad kamu benar, berutungnya diriku ini bisa bersatu denganmu. Jika seandainya kita tidak bersatu wahai Ahmad, mungkin diriku ini sudah mati Ahmad dan tidak akan bertemu dan bercumbu denganmu untuk melaksanakan sebuah motivasi dan ispirasi untuk tujuan ataupun cita-citamu wahai Ahmad. wahai temanku yang setia, kamu jangan pergi meninggalkanku ya, kita harus tetap bersama, bersama untuk mendapatkan motivasi dan inspirasi yang sebanyak-banyaknya dan menikmati tujuan dan cita-cita yang ingin di gapai bersama-sama, OK..??? Teman Ahmad menjawab, ok siap Ahmad, aku tak akan meninggalkanmu Ahmad, tenang saja kamu jangan khawatir. Wahai temanku gimana kalau kita istirahat dan lanjut besok cari motivasi dan inspirasi lagi, gimana?. Ahmad menjawab, Ok siap wahai temanku kita istirahat dulu sambil rebahan mencari ngantuk, Gimana?. Teman Ahmad menjawab kembali, ok siap Ahmad, aku temanin dah.

  Oh iya Temanku, memang sangat penting ya kesadaran diri bagi seseorang untuk menerima dan melaksanakan sebuah motivasi dan inspirasi yang didapatkan, Ahmad berbicara sambil rebahan menatap langit-langit kamarnya.

Teman Ahmad menjawab “sangatlah penting wahai temanku, karena kalau seseorang itu tidak memiliki kesadaran diri maka motivasi ataupun inspirasi tidak bisa diterima dan dilaksanakan. Ada kemungkinan kecil bisa diterima tapi tidak bisa melekat dan berpengaruh wahai temanku”

Ahmad bertanya kembali,” nah, kalau semisal tidak ada inspirasi ataupun motivasi bagaimana mereka bisa sadar wahai temanku?”

Teman Ahmad menjawab kembali ”Oh.. wahai temanku, Ahmad yang tampan. Semua itu kembali lagi kepada diri sendiri setiap orang yang mendapatkan motivasi ataupun inspirasi itu sendiri. Kalau seandainya, dia mendapatkan sebuah motivasi ataupun inspirasi, maka orang itu bisa mendapatkan kesadaran diri sebagai kunci untuk membuka pintu-pintu yang tertutup, bisa dikatan seperti hidayah dari tuhan lah, Cuaksss…hehe. Seperti halnya kamu wahai Ahmad, dulu kamu yang seperti itu akan tetapi, motivasi dan inspirasi yang selalu berdatangan kepada dirimu, sehingga dirimu menemukan diriku dan sampai sekarang kita bisa selalu bersama”

Ahmad Menjawab “Oh iya wahai temanku, benar kata kamu barusan ya hehe…. Kalau kita bertemu akibat berdatangannya motivasi dan inspirasi ”

Teman Ahmad berbicara kembali “Nah, jadi semuanya itu tergantung diri mereka sendiri, maukah mereka merenungkan sejenak untuk membuka sebuah ruang penyadaran diri yang membuat kesadaran diri menjadi sebuah kunci pintu untuk masuknya sebuah motivasi ataupun inspirasi itu. Memang kalau kita katakan lebih dahulu mana antara kesadaran diri, motivasi ataupun inspirasi, maka diriku ataupun dirimu sulit untuk mejawabnya, karena antara dari ketiga tersebut tidak ada yang lebih dahulu.”

Ahmad bertanya kembali “mengapa tidak ada yang lebih dahulu wahai temanku?”

Teman Ahmad menjawab “karena kalau kita mendahulukan Kesadaran diri, dari mana asalnya penyadaran diri itu kalau bukan dari sebuah motivasi ataupun Inspirasi. Kalau motivasi terlebih dahulu bagaimana menerima sebuah motivasi kalau bukan dari kesadaran diri. Kalau dibilang lebih dahulu inspirasi, maka juga tidak pas Ahmad, karena inspirasi terlaksana apabila terdapat sebuah kesadaran diri dan terdorong oleh motivasi.”

Ahmad bertanya kembali “jadi, menurut kamu itu wahai temanku tidak ada yang lebih dahulu mana gitu. Terus gimana wahai temanku”

Teman Ahmad menjawab “haduh… Ahmad kamu ini, jadi gini, secara tidak langsung ketiga itu antara motivasi inspirasi dan kesadaran diri itu saling berkesinambungan dan tidak bisa terpisahkan, dan hanya satu yang bisa memisahkan wahai Ahmad.”

Ahmad bertannya kembali “Apa itu wahai temanku?”

Teman Ahmad menjawab “yang bisa memisahkan itu hanyalah takdir yang sudah ditentukan olehNya. Kalau seandainya seseorang sudah mendapatkan salah satu dari ketiga tersebut tapi masih belum ditakdirkan olehNya, maka mereka kemungkinan besar sulit untuk mencapai sebuah tujuan yang ingin dicapai. Gitu wahai Ahmad. sampai disini kamu faham wahai Ahmad?”

Ahmad menjawab “Faham-faham wahai temanku. Nah berhubung kali ini mataku ini sudah merasakan rasa ngantuk saya pamit untuk tidur duluya wahai temanku, kita lanjut besok untuk memperbanyak motivasi dan inspirasi agar ruang penyadaran diriku ini tambah luas dan hubungan kita semakin erat. OK..”

Teman Ahmad menjawab “Ok.. Ahmad, selamat tidur wahai Ahmad, sampai Jumpa kembali di hari esok untuk mencari sebuah motivasi dan isnpirasi dan memperluas ruang penyadaranmu wahai Ahmad.”

Ahmad menjawab “OK temanku, izin pamit dulu ya bye-bye temanku, Wassalamu`alaikum Temanku”

Kesimpulan yang bisa kita ambil dari tulisan yang tidak tahu, kemana arah jalannya tulisan yang saya tulis ini ialah pentingnya sebuah kesadaran diri akan motivasi dan inspirasi untuk menambah sorotan cahaya kehidupan demi mencapai suatu masa depan yang mapan.

Terdapat sebuah pepatah “tak ada gading yang tak retak” saya sadar akan tulisan yang tidak tahu kemana arah jalannya tulisan ini dibuat, karena tidak ada sesuatu yang sempurna. Dari sini saya sangat berharap sebuah motivasi ataupun inspirasi terhadap apa yang saya tulis ini dan membuat sebuah ruang penyadaran diri yang lebih luas lagi. Sekian terimakasih Wassalamu`alaikum Wr.Wb.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

The moral message in the film "Daun Di Atas Bantal"